Kemudian setelah selesai berhubungan, masuk kamar mandi, lalu melakukan mandi wajib atau mandi junub. Kenapa mandi itu disebut dengan mandi junub/janabah beda dengan mandi yang biasa, karena ingin memberi kesan bahwa dalam mandi junub, semua sisi, semua bagian yang ada dalam tubuh kita itu mesti tersapu dengan air, kalau mandi biasa kan biasanya sebagian dari bagian tubuh ada yang tidak terbasuh air.
Ceramah lainya oleh Ust. Adi Hidayat
Hadits Bukhari nomor hadits 248, Muslim nomor hadits 316, saya ajarkan caranya bagaimana Nabi mengajarkan ini, hadits riwayat Aisyah, nanti yang kedua riwayat dari Maimunah binti al-Harits. Mohon Bapak Ibu fokus di sini barangkali sudah puluhan tahun melakukanya tapi ada yang keliru sehingga tidak diterima sholatnya.
Pertama, hadits riwayat Aisyah dulu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika beliau hendak mandi junub, yang dilakukan adalah:
Riwayat Aisyah
- Menuangkan air dulu membasuh kedua tanganya, jadi kedua tanganya dulu dibasuh.
- Kemudian setelah itu, beliau berwudhu seperti wudhunya untuk sholat.
- Lanjut, menyela-nyela rambutnya, diratakan dengan tanganya, jadi tidak langsung menyiramkan air di kepalanya.
- Selanjutnya, baru mengambil air (bisa pakai gayung) lalu menyiramkan air ke kepala secara keseluruhan, ingat hanya di kepala saja dulu, belum ke badan.
- Terakhir, menyiramkan air kebadan secara keseluruhan, bisa pakai sabun untuk membersihkan kotoran. Tapi bukan berarti air sabun, kalau airnya tetap air bersih, lalu menggosok badan pakai sabun lalu mebilasnya seperti layaknya orang mandi seperti biasanya. Notes: ini gambaran hadits pertama yang umum sifatnya (riwayat Aisyah).
Sebentar saya terangkan dulu kisah Abdullah bin Abbas. Hadits Abu Daud nomor hadits 1365, Ibnu Abbas dalam usia 4-5 tahun, itu memaksa ingin tinggal di rumah bibinya, Maimunah. Jadi Maimunah itu bibinya Ibnu Abbas, tinggal di sana, ingin melihat Bagaimana sifat bangunya nabi dari tidurnya, sampai tahajud. Ibnu Abbas memperhatikan itu, dia berdiri di depan kamar nabi, diperhatikan Bagaimana kira-kira beliau bangun tidurnya sampai kemudian menunaikan tahajud.
Ternyata tidak berhenti sampai disitu, kelak kemudian hari, Ibnu Abbas ini sungkan bertanya kepada Nabi, lalu dia bertanya kepada Maimunah tentang Bagaimana caranya mandi junub(janabah). Maka di sinilah muncul bagian yang kedua, yang lebih terperinci, dan beginilah cara Nabi SAW mandi junub yang disampaikan oleh Maimunah kepada Ibnu Abbas:
Riwayat Maimunah
- Pertama mengambil air dengan tangannya, lalu mencuci kemaluannya dengan tangan kirinya.
- Setelah itu membersihkan tanganya.
- Lalu, menyela-nyela bagian rambutnya. Bagi perempuan ada dua cara, boleh di ikat (dikepang), karena Maimunah pernah bertanya langsung kepada Rasulullah "Ya Rasulullah, apakah saat mandi junub perlu aku uraikan rambutku, Rasulullah menjawab: Tidak perlu, cukup kamu guyur semua itu dan bila telah merata maka SAH mandimu." Cara kedua, jika bisa diuraikan rambutnya maka boleh juga diuraikan lalu diguyur dengan air.
- Selanjutnya, berwudhu seperti wudhunya untuk sholat, tapi berhenti sampai di telinga, jadi kaki belum dibasuh.
- Lalu siramkan air secara keseluruhan dari ujung kepala sampai ujung kaki secara merata.
- Terakhir, untuk meyelesaikan wudhu yang tadi, cuci kaki bagian kanan 3x, bagian kiri 3x. Info: Riwayat ini bisa ditemukan di Al Bukhari nomor hadits 265.
Riwayat Gabungan
- Pertama mengambil air, cuci tangan dulu (riwayat Aisyah).
- Setelah tangan dicuci kemudian mencuci kemaluan pakai tangan kiri (riwayat Maimunah)
- Jika kemaluan telah bersih, cuci tangan pakai sabun mandi (riwayat Maimunah). Dizaman Nabi, membersihkan tangan dengan cara menepuk-nepukan tangan ke tanah atau ke tembok, itu maksudnya untuk menghilangkan barangkali masih ada sebagian kuman-kuman yang menempel. Sifat tanah kan bisa menghilangkan, karena zaman dulu belum ada sabun seperti sekarang.
- Lalu, menyela-nyela bagian rambutnya, ingat bukan disiram. (riwayat Aisyah & Maimunah)
- Basuh kepala secara keseluruhan dengan cara disiram, bisa pakai gayung (riwayat Aisyah)
- Selanjutnya berwudhu seperti layaknya wudhu untuk sholat sampai kaki, jadi disatukan atau tidak dipisah (riwayat Aisyah)
- Baru setelah itu seluruh anggota tubuh dibasuh secara keseluruhan, setelah merata silahkan mandi seperti biasanya. (riwayat Aisyah & Maimunah)
Beberapa Pertanyaan Muncul
- Pada ceramah yang disampaikan oleh ust. Adi Hidayat tidak disebutkan kapan waktu berniat mandi junub, apakah saat membasuh telapak tangan, atau saat menyiramkan air keseluruh anggota badan. Kalau Admin Kangsigit.com pernah mendengar ceramah, tapi maaf lupa siapa penceramahnya, waktu yang baik untuk berniat adalah saat menyiramkan air keseluruh anggota badan. Silahkan cari referensi lain jika kalian masih ragu.
- Apakah setelah mandi junub itu, saya wajib berwudhu kembali? Jawabanya adalah TIDAK. Karena pada zaman Rasulullah, sahabat pernah bertanya tentang hal itu, dan Nabi kita Muhammad SAW menjawab: "harus mandi seperti apalagi untuk membersihkanya." Artinya Setelah mandi junub maka tidak perlu wudhu lagi.
- Apakah niat Mandi Jubub? "Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala." Artinya: (Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'aala.)
- Saya tidak bisa bahasa arab, apakah boleh berniat pakai bahasa indonesia? BOLEH.
- Apakah niatnya didalam hati atau bersuara? Jika kamar mandi kamu disamping toilet, maka berniat harus didalam hati, karena pada niat itu terdapat nama Allah, yang tidak boleh diucapkan ditempat yang kotor.
- Apakah sama niat mandi junub laki-laki dengan wanita? YA! Tidak ada bedanya, baik itu pria ataupun wanita niatnya sama saja.
- Salah satu proses mandi junub adalah "berwudhu seperti layaknya wudhu untuk sholat", lalu apakah kita perlu membaca niat wudhu dan doa setelah wudhu? Sejauh ini belum saya temukan ceramah ustad yang menjelaskan hal ini, namun secara logika jika dikatakan "berwudhu seperti layaknya wudhu untuk sholat" sepertinya perlu berniat sebelum wudhu. Namun pada praktiknya, saya selama ini hanya membaca niatnya dan tidak berdo'a setelah wudhu. Jadi setelah selesai wudhu, saya lalu menyiramkan air keseluruh tubuh saya dari ujung rambut sampai ujung kaki hingga pada bagian-bagian yang sulit dijangkau, misalnya ketek dan bagian tubuh lainya yang terjepit, semuanya harus basah tersapu air.
Video: youtube.com/watch?v=SWuqhuh08Vk
Anda barusaja membaca artikel berjudul "Cara Mandi Wajib/Junub Yang Benar Sesuai Sunnah - Ustad Adi Hidayat". Jika Anda punya kritik atau saran maupun pertanyaan tentang itu, silahkan tulis di komentar ini ya..
Tulis Komentar !!